TERATAS MINGGU INI

BERITA TERKAIT

Awas! Manipulasi Pidato Capres Berbahasa Asing


Cek Fakta Malang Posco Media

MALANG POSCO MEDIA – Jelang pemilu 2024, semakin banyak beredar informasi hoaks, khususnya video yang beredar di media sosial. Terbaru beredar video dari dua capres yang berpidato menggunakan bahasa arab. Prabowo Subianto dan Anies Baswedan tampil pidato dengan Bahasa Arab. Video ini sama seperti video sebelumnya yang beredar yaitu Presiden Jokowi berpidato dengan menggunakan Bahasa Arab dan Bahasa Mandarin.

Video dua capres berpidato bahasa arab ini beredar di facebook dan tiktok, telah dilakukan cek fakta. Menggunakan Google Advanced Search, Tim Cek Fakta menelusuri dan mencari video yang identik dengan video yang beredar.  Ditemukan video Anis Baswedan diunggah akun Metro TV di Youtube dengan judul “Pidato Kebangsaan Anies Baswedan dalam Apel Siaga Perubahan Partai NasDem” yang diunggah 16 Juli 2023.

Kesamaan terdapat pada pakaian yang digunakan Anies Baswedan serta latar belakang panggung. Namun dalam video asli Anies Baswedan sama sekali tidak menggunakan Bahasa Arab, tetapi Bahasa Indonesia. Postingan video Anies Baswedan sedang berpidato menggunakan bahasa Arab adalah tidak benar. Faktanya dalam video asli, Anies Baswedan berpidato menggunakan Bahasa Indonesia.

Begitu juga dari penelusuran pidato Prabowo yang identik, sudah diunggah akun Warta Kota Production dengan judul “Arahan Prabowo ke Pimpinan TNI Soal Pengaruh Geopolitik Global” pada 3 November 2023. Kesamaan terdapat pada baju yang dikenakan Prabowo dan juga latar belakang panggung. Namun dalam video asli Prabowo berpidato menggunakan Bahasa Indonesia.

Pola untuk menggulkan Capres jelang pemilu ini ternyata sudah pernah terjadi pada pemilu 2019. Cek fakta dengan menggunakan Google News menemukan ada hoaks serupa.  Pernah beredar video kampanye Jokowi-Amin dengan menggunakan bahasa Mandari. Sudah dipastikan Kominfo, video tersebut hoaks. Berikut lini informasi tersebut, https://www.kominfo.go.id/content/detail/16719/hoaks-video-kampanye-jokowi-amin-berbahaa-mandarin/0/laporan_isu_hoaks.

Untuk itu, mengantisipasi hoaks serupa jelang Pemilu 2024, perhatikan tips dari Menkominfo sebagai berikut:

  • Pertama, jangan langsung menyebarkan informasi yang diterima
  • Kedua, periksa kebenaran informasi yang kita terima dengan memeriksa sumber informasi resmi, seperti cekfakta.com
  • Ketiga, pelajari dulu apakah pesan atau informasi tersebut akan bermanfaat jika disebarkan
  • Jika informasinya benar namun tidak bermanfaat atau bahkan berpotensi menimbulkan perpecahan, maka jangan disebarkan. (bua)